3 CPNS Daftar Ulang Ditolak BKD Pemkab Bandung

Tiga Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) asal Sumedang, Jawa Barat, Jumat melaporkan UI ke Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Dit Reskrim Polda Jabar menyusul adanya dugaan penipuan yang dilakukan Tim perekrutan CPNS di Kabupaten Bandung.

Ketiga korban Anggi, Alek dan Riki merasa dibohongi UI karena dinyatakan lulus tes CPNS, tapi saat akan daftar ulang ternyata ditolak Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkab Bandung. Alasannya, ketiga CPNS itu tidak terdaftar dan dan tidak lulus serta masuk ke CPNS liar.

“Kami sudah syukuran mengundang tetangga, dan kerabat. Nyatanya kami dinyatakan tak lulus. Siapa yang tak sakit. Pihak UI sudah membohongi, sekaligus mereka bekerja sangat tak profesional,” kata Yana, orang tua korban Anggi, saat mengantar anaknya memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik Polda Jabar. Untuk itu, dia berharap supaya polisi bisa membongkar dugaan permainan dalam sistem perekrutan CPNS Kabupaten Bandung yang dilakukan UI. ” Kami terus-terang sangat terpukul,” katanya.

Yana, menjelaskan, ketiga korban saat musim penerimaan CPNS September 2010 mendaftar di Pemda Kabupaten Bandung dan kota Bandung. Setelah pengumuman, ketiga korban dinyatakan lulus CPNS di Kabupaten Bandung. Dengan adanya kabar itu karuan saja keluarga pun mendadak melakukan syukuran dan mengundang tetangga. kerabat serta rekan kerja ketika mereka mengajar di sekolah swasta.

Belakangan, terungkap, ketiganya dinyatakan tidak lulus saat mau mendaftar ke BKD di Pemkab Bandung. Alasanya cukup sepele, ketiganya tidak daftar di Kabupaten Bandung. “Tapi mengapa panitia meluluskan di pemda Kabupaten Bandung. Sungguh sangat aneh,” katanya.

Untuk menutupi kelalaian dan ketidakprofesionalan UI, Yana, yang juga kepala sekolah SD di Kabupaten Sumedang mengaku diberi uang ganti rugi Rp 100 juta oleh pihak UI sebagai uang ganti rugi dan uang tutup mulut. Uang itu pun habis karena diperas oleh sejumlah oknum wartawan.

“Kami terus terang merasa dibohongi atas ketkidakprofesionalan UI dalam sistem seleksi CPNS,”. Ketiga korban diperiksa di Mapolda Jabar sejak pukul 09.00 hingga menjelang Salat Jumat.

Dikabarkan, penyidik meminta keterangan seputar kasus yang menimpa ketiga korban. ” Kami hanya meminta keterangan mengapa dari semula lulus menjadi tidak lulus. Padahal panitia perekrutan CPNS itu dari tim kampus UI,” kata penyidik.

Yana, orangtua korban Anggi, mengaku berkaitan dengan kasus ini pihaknya sempat didatangi tiga pria yang mengaku dari UI yang meminta supaya kasus ini jangan disebarluaskan. Bahkan, ketiga pria itu pun mengancam jika kasus ini tersebar, ketiga korban tak akan bisa mengikuti pendaftaran CPNS lantaran sudah black list di BKN.

“Kami sangat aneh, mengapa BKN bisa memblacklist.Dan apa urusannya?,”. Dengan adanya kasus ini, penyidik Polda Jabar akan terus membongkar karena ada dugaan permianan dalam sistem perekrutan CPNS di Kabupaten Bandung yang melibatkan tim panitia dari UI.

Hingga berita ini diturunkan, Pos Kota belum memperoleh keterangan resmi dari pihak UI.[via]