Pelaksanaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2014 ini akan digelar sekitar Juli mendatang. Proses tahapannya sendiri, sudah akan dimulai Maret 2014.
Dibanding seleksi 2013, pelaksanaan tes CPNS 2014 akan lebih banyak instansi yang akan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT), dibanding dengan sistem Lembar Jawaban Komputer (LJK).
Karena itu, sebagai persiapan, Panselnas sudah mulai mempersiapkan perangkat CAT, termasuk SDM-nya.
“Pada tahun ini pemanfaatan CAT akan kian meluas untuk penerimaan CPNS dan keperluan kepegawaian lainnya. Untuk itu, akan segera dibentuk Unit Pelaksana Teknis di daerah-daerah yang tidak ada Kantor Regional (Kanreg),” ujar Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Eko Sutrisno di Kantor BKN, Jakarta, Kamis (23/1).
Yang dimaksud Eko adalah daerah yang tidak ada Kantor Regional BKN-nya.
Kepada Yth.
Bapak Menpan/Lembaga Daerah lainnya.
Allhamdulilah, teman-teman K2 sudah berbahagia dengan dikeluarkannya pengumuman hasil tes PNS jalur Honorer K2
Harapan saya semoga sedikit surat K2 ini, Bapak/lainya mau menyempatkan waktu untuk membacanya, karena saya tahu Bapak Yang Terhormat memiliki wawasan luas dan lebih bijaksana dibandingkan dengan kami untuk merespon isi surat kami ini.
Sebelumnya kami minta maaf yang sebesar-besarnya
Ada yang perlu direview dan di koreksi dari pelaksanaan persiapan pengangkatan K2 sejak awal, yaitu :
a. Honorer K2 yaitu honorer yang gajinya non APBD/APBN, dan diangkat oleh pejabat yang berwenang (Kepala Sekolah), masuk PP 48 tentang Honorer.
b. Akan didata untuk diusulkan dan diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil melalui jalur honorer. Catatan : Menpan/Panitia Penyelenggara menggunakan mekanisme survey langsung tentang keberadaan mereka tetapi tidak dilaksanakan. Honorer hanya dimintai berkas berupa SK, Surat Tugas dan lain-lain, rata-rata usia para honorer sudah tidak muda, masa bakti honorer sudah memenuhi kriteria. Kapasitas dan kualitas honorer k2 tidak terdeteksi. Artinya : saya memberi catatan bahwa Menpan dan Penyelenggara telah gagal dalam perekrutan K2 menjadi PNS jalur honorer khususnya K2 PTT (TU, Tenaga Perpusatakaan dan Pesuruh Sekolah).
Ada beberapa ciri dan sebab kegagalan itu antara lain :
? Tidak dilaksanakan rencana awal survey langsung tentang keberadaan honorer GTT/PTT (K2) di unit kerja masing-masing, sehingga data yang diperoleh tidak valid; buktinya ; jumlah honorer k2 melebihi yang diperkirakan, dan lain sebagainya, dengan sistem data/berkas memberi peluang dan permainan pejabat daerah untuk melakukan kecurangan dalam data.
? Pengadaan tes k2 sangatlah tidak masuk akal, buktinya ; LJK banyak yang rusak, jawaban kosong, oleh karena faktor usia, beban kerja, biaya hidup bagi keluarga dan keadaan/kondisi lain diluar kemampuan manusia bisa mempengaruhi hasil tes honorer k2, secara psikologis beban mental dan keadaan kehidupan dalam keluarga dan beban pekerjaan dapat menimbulkan kerawanan/kekacauan pikiran otak sehingga mempengaruhi hasil tes mereka.
? Menpan dan penyelenggara tes sama sekali tidak tahu tentang siapa honorer K2, bagaimana kapasitas dan kualitas mereka di unit kerjanya. Catatan ; antara honorer GTT (guru honorer) dan PTT (TU, Tenaga Perpustakaan dan pesuruh sekolah), guru bisa memperoleh SK guru bila dia sanggup mengajar, sedang PTT memegang SK Pegawai Honorer terkadang kapasitasnya bisa melebihi guru, tetapi guru hanya bisa mengajar yang terkadang kurang kreatif jadi asal mengajar.
Contoh ; ada seorang honorer yang padanya diberi tugas sebagai tenaga perpustakaan yang dipercaya oleh Kepala Sekolah dan Dewan Guru untuk mengajar baik untuk mengisi kekosongan tenaga pengajar, diberi kepercayaan untuk mengurus administrasi sekolah dan ikut mengelola keuangan sekolah serta mengelola ASET milik sekolah yang seharusnya semua ditanggung tenaga PNS, bahkan ada banyak K2 (PTT/GTT) dimintai sekolah lain untuk membantunya, bukti kalau kapasitas dan kualitas mereka (PTT) terabaikan, lagi-lagi ini bukti kegagalan Menpan dalam pengangkatan jalur honorer. Perlu juga diketahui bahwa K2 sudah memenuhi kualitas untuk diterjunkan langsung dalam pekerjaan, buktinya ; Kepala Sekolah dan Dewan Guru sampai detik ini masih mempercayai K2 untuk membantu kelancaran dalam proses pengajaran di sekolah-sekolah. Seorang pegawai (PTT) lebih banyak menguasai TI dan administrasi dibandingkan guru (GTT), buktinya setiap hari mereka bekerja dengan sistem TI, sementara guru (GTT) belum tentu menguasai TI sudah menjadi kebiasan semua administrasi mereka (GTT & PNS) diserahkan kepada Pegawai (PTT), perlu survei.
Untuk pendidikan mereka K2 cukup berpariatif, banyak mereka yang sarjana, baik sarjana pendidik dan non kependidikan, perlu survai juga. Lagi-lagi Menpan gagal.
Pertanyaan mengapa para honorer K2 mau bekerja dari sisa hidupnya untuk berbakti di jalur honorer pendidikan (sekolah), perlu diingat bahwa Negara/Pemerintah tidak mampu untuk menyediakan pekerjaan yang layak bagi rakyatnya khusus Honorer K2, mereka susah hidup di Negara sendiri, sehingga mereka (K2) harus merelakan semua kualitas yang dimilikinya untuk bertahan hidup demi biaya hidup anak/istri dan keluarganya. Diingat lagi bahwa sudah terbukti sampai saat ini, yang seharusnya menjadi Hak anak Bangsa, mereka (K2) khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya sudah habis dicuri oleh para pejabat yang Nepotisme dan Koruptor.
Ada catatan lagi yang menyakitkan hati K2 khususnya pegawai (PTT yaitu ; TU, Tanaga Perpustakaan dan pesuruh sekolah) oleh seorang pejabat setingkat Menteri yang berpendidikan, dengan lantang dan angkuhnya “ mengatakan tidak membutuhkan pegawai yang tidak berkualitas, yang ditujukan bagi K2 khususnya honorer PTT sekolah, K2 PTT boleh dipecat dan diserahkan kedaerah apakah digunakan atau tidak sementara bagi K2 Guru terus tetap dipakai, dan untuk skor mereka K2 PTT sekolah tidak memperoleh skor seperti K2 guru dalam pertimbangan kelulusannya.“
Tidakkah Bapak tahu kalau K2 GTT yang lolos kemarin banyak yang berpendidikan SMA/setara SMA lainya, dia hanya mengantongi SK Kepala Sekolah untuk jabatan Guru yang kapasitas dan kualitasnya tidak Bapak ketahui, untuk kesekian kalinya hasil tes yang lolos kemarin (10/2/14) gagal, ini artinya Menpan akan membuat proyek bodong baru. Perlu diingat lagi bahwa K2 itu bekerja di Unit kerjanya masing-masing, mereka (K2) sudah saling kenal dan hafal ciri dan watak masing-masing serta bagaimana kapasitas/kualitas mereka dalam bekerja di unitnya, jadi untuk meloloskan K2 Menpan harus berhati-hati, artinya untuk kesekian kalinya Menpan gagal lagi.
Pengumuman hasil tes PNS dari jalur K2 tanggal 10 Februari 2014, telah meluluskan K2 yang tidak valid terkesan asal-asalan, buruknya birokrasi di Kemenpan menghasilkan pegawai yang hanya akan menghabiskan anggaran negara.
Jadi Menpan dan Penyelenggara Pemberkasan dan pengangkatan PNS jalur honorer K2 sudah gagal dan harus di pertanggungjawabkan. Menpan dan lembaga lainya harus bertanggungjawab terhadap ratusan ribu Honorer K2 yang tidak lolos, tgl 10/02/2014.
Honorer K2 tetap menuntut untuk diangkat sebagai PNS, tidak untuk Pegawai Kontrak (perlu pemahaman lebih mendalam tentang sejarah honorer K2) dan tidak ada kata ditunda harus dipercepat pengangkatan (tanpa tes) honorer K2 yang tidak lolos menjadi PNS.
Catatan :
Beberapa Kegagalan dari Pemberkasan, pelaksanaan tes sampai hasil tes yang lulus PNS jalur honorer K2 :
1. dibatalkannya mekanisme survey keberadaan honorer di unit kerja masing-masing.
2. lemahnya mekanisme data/berkas (SK, Surat Tugas)
3. kebijakan-kebijakan yang tidak konsisten
4. intervensi pusat yang kaku
5. lemahnya birokrasi di daerah dan tingkat pusat.
6. anggaran yang latah.
Demikian surat yang sederhana ini kami sampaikan, agar menjadi maklum.
Jumat, 14 Februari 2014
K2 (PTT Sekolah)
Pro honorer
TTD
yang k2 ja lom beres mau terima cpns lagi, pikirin yang masa kerja dah puluhan tahun kwalitas kerja juga ok, makanya jadi Menpan contoh Jokowi Ahok biar tau keadaan ga sesuai sama misi dan visi bohongi rakyat
maklum lagi negosiasi
Pak Menpan Kok Caranya Gitu?? Penundaan Pengumuman Honorer K2 kok di Bilang Cuma Kendala Teknis????? Selain itu kendalanya Kok Belum koordinasi dengan Pak SBY. dan Alasan yang LainNya Seperti Pasing Grade dan Masalah Umur dsb. Yang Benar aja Dong. Jangan Semuanya Tidak Masuk Akal. Seorang Menpan Kok Kerjanya Gitu???? Apakah Tidak ada Persiapan Untuk Koordinasi Jauh-jauh Hari Sebelumnya????? Jangan Banyak Bohongnya dong. Dosa Tau…. Jadi Pemimpin itu Harus takut TUHAN Biar jangn Bohong Terus.