Guru honorer swasta kesulitan menjadi CPNS. Meski demikian mereka menyadari hal ini bukan kebijakan Pemkot Bandung.
"Kami sadar beberapa kebijakan memang datangnya dari pemerintah pusat, sehingga pemkot tidak dapat berbuat banyak," ujar Ketua Forum komunikasi Guru Honorer Swasta (FKGHS) Kota Bandung Mohamad Hasanudin, seperti diberitakan Radar Bandung (JPNN Grup), Minggu (21/4).
Hasanudin mengatakan, seharusnya kabupaten/kota memiliki kebijaksanaan sendiri terkait dengan pengangkatan CPNS."Kan kabupaten/kota memiliki otonomi, tapi tidak dengan otonomi pengangkatan CPNS. Harusnya sih punya kewenangan juga," sesalnya.
Meski demikian, Hasanudin mengakui, Pemkot Bandung sudah cukup berupaya untuk membantu kesejahteraan guru honorer. Dengan memberikan tunjangan fungsional fungsional non guru sertifikasi.
Seperti diketahui, APBD Kota Bandung menganggarkan Rp60 miliar untuk 2027 orang guru honorer. Jumlah ini naik, dibanding tahun 2012 yang hanya Rp52 miliar untuk 17 ribu orang guru honorer.
Jumlah guru honorer saat ini sebanyak 21 ribu untuk semua tingkatan baik swasta dan negeri. Sementara guru honorer negri berjumlah 2 ribu orang. "Jadi memang lebih banyak guru honorer swasta ketimbang negri," akunya.
Dari 2 ribu orang guru honorer, hanya 6 ratus orang yang berkesempatan menjadi CPNS, sisanya tidak terdaftar. Hal ini diakui Walikota Bandung Dada Rosada.
"Memang ada hal-hal yang bisa kebijakannya bisa ditembus ada juga yang tidak," kata Dada.
Kebijakan yang bisa ditembus adalah pemberian dana tunjangan untuk para guru. Sedangkan yang tidak bisa ditembus adalah pengangkatan guru honorer menjadi PNS.
"Pemberian uang tunjangan, adalah sebagai bukti, bahwa kita memperhatikan, dan memberikan penghargaan bagi pahlawan tanpa tanda jasa," tambah Dada.
Dada juga berterimakasih kepada guru honorer swasta. Karena tanpa ada yayasan swasta, sekolah negri kewalahan menampung semua siswa.(Mur)sumber:jpnn.com
maap ya bukan mau offensive tapi gw heran aza, kok mau jadi PNS tapi honorer diswasta, guru lagi yang nota bene memberikan pendidikan, pengajaran, kok mereka sendiri yang aneh2…. ibarat mau jadi tentara tapi daftar polisi, atau mau buat sop ayam tapi bahannya untuk membuat sop UBI